Tuesday 17 April 2012

Kisah Siswa Pedalaman Kalimantan (Praktek TIK Pertama)

catatan pak guru
Sore ini langit tampak tidak begitu bersahabat, namun gembar-gembor pengumuman bahwa sore ini akan diadakan latihan praktik komputer sudah tersebar disegela penjuru kelas dan tidak hanya itu saja bahkan sebagian dari warga desa pun sudah mengetahuinya, kira-kira tepat jam 13.00 Wib sebagian besar siswa SMP Negeri 1 Seribu Riam sudah banyak yang berkumpul diantaranya membantu untuk mengangkat genset (pembangkit listrik tenaga sendiri, maklum PLN masih belum bisa menjangkau) dan menata kabel-kabel serta meja praktik (seada-adanya yang penting bisa praktik).

Praktik TIK
Semriwing senyum peserta didik terlihat jelas, karena hari ini bagi mereka adalah hari yang bersejarah barang kali seumur hidupnya, mereka tidak hanya menerima materi dan materi lagi tetapi bisa juga untuk praktik menjalankannya (komputer). Dengan bermodalkan 8 unit Note Book/Labtop kegiatan praktik pun berjalan tepat pada pukul 13.30 Wib, hujan yang deras disertai angin yang kencang dan gemuruh riuh petir yang bersahut-sahutan sama sekali tidak mempengaruhi kegiatan praktik pada sore itu. (maklum lah menggunakan genset sendiri, kalau PLN di kampung saya (Ampah) pasti sudah padam sebelum hujan dimulai, begitulah kelebihannya).
Doa saya sebagai pendidik hanya ingin melihat peserta didik saya bisa sukses semua, bisa pintar, bisa mengerti teknologi juga walaupun keberadaan kami yang sangat jauh dari kota tetapi kami juga ingin mampu dan bisa seperti orang kota.
Copy from : http://bayuputra.com/

Monday 16 April 2012

Cara Mengatasi Perilaku Kasar Anak

catatan pak guru
PERILAKU KASAR ANAK
Munif Chatib
Quality Time SD MUTIARA ILMU
Sikap kasar seorang anak akan membahayakan kecerdasan anak tersebut”.
(Al Hadist)
Sikap anak akan menjadi kasar bila sikap membangkang anak diterjemahkan oleh orang tua sebagai anak yang tidak mau menurut, tidak sopan atau tidak patuh.
DAMPAK PERILAKU KASAR
PERASAAN TERSIKSA, sebab perilakunya menjadi perhatian banyak orang.
DIKUCILKAN, sebab sering bertentangan dengan temannya.
MALAS BELAJAR, sebab tertutup kesempatan untuk menuntut ilmu.
TIDAK PEDULI terhadap orang lain.
POTENSI KEJAHATAN pada saat dewasa.
Tanda-tanda PERILAKU KASAR
Usia 3 – 5 tahun :
Marah-marah yang tidak ada sebabnya, memukul-mukul, menyerang agresif, melempar benda di sekitarnya.
Usia 5 – 10 tahun :
Membentak, menjerit-jerit, memaksa orang tua mengikuti kehendaknya, melakukan perlawanan dan pertentangan dengan kata-kata, membuat lingkungan tidak aman dan terganggu olehnya, melempar, menendang, membanting benda tanpa sebab.
Usia 10 – 15 tahun :
Selalu menuntut, banyak mengancam, berprilaku cuek, tidak memperhatikan nasihat orang tua, menggunakan atribut-atribut yang tidak menyenangkan.
Bagaimana Timbulnya PERILAKU KASAR ?
Anak BELAJAR perilaku kasar dari orang tua. Proses pembangkangan yang di atasi dengan cara yang keliru oleh orang tua menjadi pelajaran bagi anak untuk meniru.
Contoh :
Anak yang dipanggil tetap diam dan tidak menghiraukan, lalu mendapat perlakuan kasar dari orang tuanya dengan membentak atau menyeret anak dengan kasar.
  • Anak MENCONTOH perilaku kasar dari orang tua. Contoh : Ketika orang tua berbicara kasar kepada suami/istri atau keluarga, menceritakan kejelekan orang lain, melakukan pernyataan sarkasme untuk mengendalikan perilaku anak.Secara otomatis hal-hal yang jelek akan masuk ke memori anak, dan akan dikeluarkan secara spontan oleh anak pada saat ada rangsangan (stimulus).
  • Pengaruh negatif MEDIA MASSA/TV/FILMMedia mendorong keidaksopanan anak. Media dapat menciptakan karakter lain yang negative sesuai dengan cerita yang disampaikan.
  • Pengaruh pendidikan yang PROGRESIFTeori dan metode pendidikan yang mengeksplorasi anak-anak. Anak-anak menjadi kelinci percobaan untuk dipaksa menjadi pintar. Keinginan orang tua yang bersifat instan sesuai dengan tuntutan zaman dipaksakan kepada anaknya, tanpa melihat kemampuan si anak. Kurikulum yang selalu padat dan berubah-ubah.
  • BUDAYA yang bergeser. Perubahan kondisi, dahulu anak sangat rileks, senang, dan menikmati masa kekanak-kanakannya. Sekarang ada beban kognitif yang sangat besar yang dipikul anak kita. Contohnya : PR yang sangat banyak, tuntutan rangking 1, mengikuti bermacam-macam les dan bimbingan belajar.
  • KASARISME yang bermunculan menjadi kebiasaan anak, akibat dan intimidasi berbagai pihak, gencarnya banyak tuntutan kepada anak dan harapan yang berlebihan kepada anak.
CARA PRAKTIS mengatasi TINDAKAN KASAR anak :
1. LAKUKAN – KATAKAN – TINGGALKAN :
  • Anak yang tidak pernah merapikan tasnya dan sembarang meletakkan tas bukan pada tempatnya. Sebaiknya orang tua tanpa memberi komentar, mengambil tasnya, meletakkan pada tempatnya, ‘selesai’. Pada saat ada kesempatan santai bersama anak, sampaikan “bahwa tasmu sudah ada di box”, tanpa mengatakan kalau anda yang meletakkannya.
  • Sampaikan suatu pesan yang baik, tanpa membahas masalahnya setiap bertatapan dengannya, sampaikan pesan tentang kita. “Sayang… Mama mau baru saja dari…” (sebutkan perbuatan kita yang baik dan tidak ada hubungannya dengan diri anak, seperti dari mall atau dari mana saja, ceritakan yang menyenangkan).
  • Jika anak masih terus membantah, maka untuk menghadapi jangan sampai ada PERDEBATAN (bantah membantah). Katakan dengan jelas dan legas: “Mama tidak suka perbuatanmu, sekarang ambil tasmu itu dan letakkan pada tempatnya”. Usahakan tidak ada jawaban dari si anak dan segera tinggalkan.
  • Jika anak masih terus membantah, tetap kita ajak bicara dan beraktifitas pada masalah yang lain dengan biasa saja. Apabila si anak membahas masalah tasnya, usahakan tidak ada perdebatan, katakan pernyataan tidak suka, dan tinggalkan.
2. SAMBUTAN – BERCERITA – ALIH PERHATIAN :
  • Setiap kali melihat anak kita, SAMBUTLAH dengan hangat. Sapalah dengan perkataan yang baik dan menyenangkan.
  • Berikan anak kesempatan untuk mengungkapkan kekesalannya, tanpa menanyakan perubahan perilakunya dan tanpa menyalahkan. Kalau kita sudah jelas masalahnya, baru kita beri komentar dengan singkat dan jelas.
  • Hindari perdebatan, sebab akan menimbulkan masalah baru.
  • Alihkan dari perbuatan yang tidak menyenangkan. Sehingga ia dapat kembali pada perilaku semula. Anda dapat menggunakan pelukan sebagai pemberi rasa aman dan penghilang rasa takut.
Sikap Orangtua ketika menghadapi tindakan kasar anaknya :
  • Hindari perilaku kasarnya dengan memberikan aktifitas lain tanpa menghiraukan tingkah lakunya.
  • Usahakan untuk tidak membentak, atau perbuatan yang malah menyebabkan anak tertekan, dengan jalan mengiyakan tanpa mengikuti kehendaknya.
  • Hindari janji-janji untuk memberikan sesuatu hanya sekedar untuk memberhentikan tingkah laku kasarnya saat itu. Katakan dengan tegas kita tidak akan memberikan sesuatu yang diharapkan atas perbuatan kasarnya.
Program Pengendalian Perilaku Kasar
1. Menciptakan suasana di rumah yang menyenangkan, rasa aman, dan bebas dari tekanan, dengan cara :
  • Selalu terbiasa memberi sambutan yang hangat kepada anak kita pada setiap kali kesempatan.
  • Memberi kebebasan beraktifitas kepada anak yang tidak merusak. Kalau bisa daftarlah aktiitas yang tidak merusak dan jelaskan kepada anak anda.
  • Hindari pemaksaan kepada anak untuk melakukan sesuatu.
  • Mengajak bermain bersama, pergi bersama, prioritaskan kuantitas pertemuan.
  • Berikan pelukan pada saat dia dalam kebingungan atau mulai berusaha melawan.
2. Paradigma anak nakal dan bodoh diubah menjadi anak baik dan pintar, caranya :
  • Perhatikan semua yang baik dari ucapan sampai perilaku yang baik saja, yang tidak baik jauhkan dari pikiran kita.
  • Ketika anak mengatakan hal-hal yang tidak baik atau jorok, katakan bahwa kata-kata itu bukan dari dia tapi dari orang yang jahat.
  • Memanggil dengan bahasa yang baik.
  • Sampaikan pesan kebaikan, “Kamu pasti jadi orang yang hebat, dan lain-lain”.
  • Mendengarkan apa yang ingin diucapkan anak tanpa memberi komentar yang bertentangan atau penolakan, iyakan dan arahkan pada sesuatu yang ia sukai, “Oh iya, lalu… terus … kemudian …”.
  • Nabi tidak pernah memotong pembicaraan walaupun dengan seorang anak kecil.
3. Memberikan konsekuensi tegas atas perilaku kasar anak, caranya :
  • Mengatakan dengan tegas, singkat dan jelas dan pasti. “Mama tidak suka perbuatanmu itu, tinggalkan ini dan lakukan yang baik”.
  • Menolak keinginan anak akan sesuatu, yang menjadi penyebab perilaku kasar anak, “Dengan perbuatanmu itu, mam tidak suka, dan mama tidak akan membelikan … apa yang kamu minta”, namun tetap memperhatikan kebutuhan anak yang lainnya di luar penyebab masalah.
  • Hindari rengekan atau rayuan si anak. Alihkan perhatian pada aktifitas yang lain, tanpa membahas masalahnya lagi.
  • Hindari pembahasan kesalahannya, sebab akan memunculkan reaksi untuk di jawab oleh anak kita.
  • Hindari pembahasan kesalahannya, sebab akan memunculkan reaksi untuk di jawab oleh anak kita.
4. Sabar dan konsisten selalu berusaha terus tanpa menyerah, sehingga kita tidak terkendali dengan perilaku kasarnya.
Perjalanan ini akan berhasil dengan suatu proses, tidak akan secepat kilat, karena anak melakukan inipun dengan suatu proses yang panjang, sehingga ia berani melakukannya.

BUDAYA BACA DENGAN MULTIPLE INTELLIGENCE DI SEKOLAH FINLANDIA

catatan pak guru
Data dari Organisation for Economic Co operation and Development (OECD) dengan program andalannya setiap 2 (dua) tahun sekali, yaitu Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2006-2007 memberikan informasi yang cukup bersifat korektif terhadap kemajuan pendidikan di negara kita.
Untuk kemampuan ‘Reading’, negara dengan kemampuan tertinggi adalah Finlandia dengan score 543,46. Disusul Korea Selatan (534,09), Kanada (527,91), Australia (525,43), Liechtenstein (525,08) dan seterusnya. Sedangkan negara yang mendapat skore tertendah adalah Tunisia dengan skore 374,62, disusul Indonesia (381,59), Mexico (399,72), Brazil (402,80), Serbia (411,74) dan seterusnya.
Mengapa harus bersifat korektif? Tulisan ini diharapkan mampu mengubah paradigma kita tentang budaya membaca dan meningkatkan kemampuan membaca masyarakat khusuusnya para pelajar kita. Dengan melihat data di atas, Finlansia mampu mengubah sebuah budaya, dari budaya lisan menjadi budaya baca dalam waktu yang relatif singkat (secara statistik hanya dalam 5 tahun). Pasti ada sesuatu yang unik dan luar biasa di Finlandia. Kita tahu bahwa mengubah budaya suatu masyarakat atau bangsa bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Namun Finlandia ternyata mempunyai cara dan sistem yang cukup efektif untuk melakukan hal ini.
Ternyata komunitas sekolah mempunyai andil dan potensi besar melejitkan minat baca pelajar. Dan akhirnya mempengaruhi semua komunitas lainnya. Juga mereduksi hambatan-hambatan atau aktivitas-aktivitas pesaing minat baca. Bagaimana sekolah-sekolah tersebut mampu mewarnai minat baca tersebut? Rahasianya ternyata sekolah tersebut menerapkan strategi multiple intelligence dalam pelaksanaan aktivitas kognitifnya atau pelaksanaan feedback setiap bab dalam setiap bidang studi. Setiap guru dalam melakukan feedback kognitif atau ‘ulangan harian’ pada setiap babnya menerapkan dua strategi penting, yaitu ‘discovering ability’ dan ‘open book’.
Rahasia pertama adalah ‘Discovering Ability’ adalah bagaimana soal-soal yang diberikan oleh siswa dapat dikerjakan atau dijawab oleh siswa dengan cara dan kemampuan masing-masing siswa. Tentunya kemampuan siswa ini tergantung dari kecenderungan multiple intelligence masing-masing. Jadi soal boleh sama, namun cara mengerjakan dapat berbeda-beda. Jawaban dapat dalam bentuk sebuah gambar, kronologis, tulisan, rekaman, atau presentasi. Sangat variatif sekali.
Rahasia kedua adalah ‘Open Book’. Setiap guru dalam memberikan ‘ulangan harian’ dengan cara buka buku. Secara otomatis sang guru akan membuat soal berkualitas tinggi. Dengan kata lain soal-soal tersebut akan terus bergerak ke atas sesuai dengan Tangga Bloom, yaitu dari tangga dasar pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesa dan evaluasi. Dengan open book, guru akan terhindar membuat soal dengan berhenti pada tangga pengetahuan saja. Guru akan tertantang membuat soal yang berkaitan dengan aplikasi, analisa, sintesa dan evaluasi. Tidak akan ada lagi soal yang mempunyai instruksi sebagai berikut: Sebutkan lapisan-lapisan atmosfer bumi beserta jarak ketinggiannya?. Apabila soal ini dikerjakan dengan open book, maka pasti siswa menjawab dengan benar dengan cara memindahkan tulisan dari buku ajarnya ke lembar jawaban ulangan harian. Namun guru akan tertantang untuk membuat soal yang berkualitas, seperti “Apabila mesosfera sebagai slah satu lapisan atmodfer bumi hilang, apa yang akan terjadi terhadap planet bumi?” Siswa akan tertantang untuk menganalisanya.
Selain itu hal yang menarik adalah model grouping dan kewajiban membaca buku pada setiap ulangan harian. Guru akan mengumumkan kepada siswanya, untuk membaca rata-rata 3 buku dan dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya satu kelompok terdiri dari 3 sampai 5 siswa. Terkadang informasi dari website juga dijadikan sumber data dalam mengerjakan ulangan harian.
Ketika cara dan sistem ini di jalankan serius oleh setiap sekolah di Finlandia, maka muncul data statistik tentang kesempatan anak untuk membaca yang luar biasa. Data statistik itu sebagai berikut:
Jumlah bidang studi di SD rata-rata = 6 bidang studi
Setiap bidang studi dalam satu tahun terdapat = 10 bab
Setiap ulangan harian setiap bab siswa membaca = 3 buku
Maka dalam 1 tahun dalam 1 bidang studi siswa membaca = 3 x 10 = 30 buku
Maka dalam 1 tahun untuk 6 bidang studi siswa membaca = 30 x 6 = 180 buku
Maka selama jenjang SD 6 tahun siswa membaca = 180 x 6 = 1,080 buku
Bagaimana dengan jenjang SMP, SMA dan Perguruan Tinggi?. Pantas saja tiba-tiba selama 5 tahun terjadi perubahan budaya minat baca yang cukup signifikan, dan menjadi ranking 1 di seluruh dunia.
Pertanyaan besarnya adalah apakah cara ini dapat diterapkan di Indonesia? Jawabnya adalah Bisa, mengapa tidak? Hanya saja membutuhkan paradigma yang sama dalam menyikapi pemberian soal dengan open book. Seorang teman yang juga sebagai dosen teknik di ITS Surabaya mengatakan bercerita kepada penulis bahwa beliau hampir 15 tahun sekolah di Amerika dan tidak pernah menjumpai soal-sola dengan closing book, apalagi mulitple choice. Ketika pulang ke Indonesia dan mengajar di ITS beliau menerapkan setiap kali melakukan feed back kepada mahasiswanya tidak pernah closing book, mesti dengan open book. Ketika saya tanya berapa dosen yang seperti itu? Dengan sedikit tertawa kecil beliau menjawab, tdak lebih dari 5 dosen. Wow … memang butuh persamaan paradigma terlebih dahulu, baru bisa diaplikasikan.
Semoga tulisan ini dapat menjadi embrio perubahan paradigma yang berkaitan dengan tes yang berkualitas, discovering ability dan open book test.
Mengapa harus bersifat korektif? Tulisan ini diharapkan mampu mengubah paradigma kita tentang budaya membaca dan meningkatkan kemampuan membaca masyarakat khusuusnya para pelajar kita. Dengan melihat data di atas, Finlansia mampu mengubah sebuah budaya, dari budaya lisan menjadi budaya baca dalam waktu yang relatif singkat (secara statistik hanya dalam 5 tahun). Pasti ada sesuatu yang unik dan luar biasa di Finlandia. Kita tahu bahwa mengubah budaya suatu masyarakat atau bangsa bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Namun Finlandia ternyata mempunyai cara dan sistem yang cukup efektif untuk melakukan hal ini.Seperti kita ketahui komunitas yang memberikan sumbangsih kepada para pelajar untuk meningkatkan minat baca adalah di awali dari keluarga, sekolah, masyarakat dan fasilitas-fasilitas umum yang diselenggarakan pemerintah. Sebelumnya, kondisi di Finlandia hampir sama dengan Indonesia, banyak sekali mempunyai problem terhadap minat baca di setiap komunitasnya. Pada komunitas keluarga, acara TV dan play station menjadi pesaing utama minat baca anak. Di komunitas sekolah, perpustakaan sebagai sarana membaca belum mendapat prioritas. Fasilitas-fasilitas umum untuk membaca, seperti perpustakaan kota juga sepi pengunjung. Jadi hampi sama dengan Indonesia. Namun tiba-tiba dalam 5 tahun berikutnya Finlandia mengalami perubahan pesat terhadap minat baca. Bagaimana bisa begitu?
Terima kasih.

Multiple Intelligences

catatan pak guru

Bersama Pak Munif Chotib, SMP Lazuardi Insan Kamil Sukabumi berusaha maksimal mewujudkan konsep-konsep Multiple Intelligences di Indonesia. sekolah yang dirancang langsung dari A hingga Z oleh seorang Pakar Multiple Intelligences, Munif Chotib.

Apa yang Dapat Disumbangkan “Multiple Intelligences” untuk Indonesia?
Apabila kita ingin mengetahui jawaban atas pertanyaan yang dijadikan subjek berita ini, kita dapat meminta tolong seorang Munif Chatib untuk menjawabnya. Munif Chatib semula adalah seorang sarjana hukum. Namun, nalurinya mengarahkan karier sarjana hukumnya ke bidang pendidikan. Akhirnya, Munif tidak kuat menahan desakan nalurinya dan ikutlah dia, pada suatu ketika, ke sebuah pendidikan jarak jauh milik Bobbi DePorter: Supercamp Oceanside California, USA.
Ketika ingin menyelesaikan studi jarak jauhnya itu, dia harus membuat semacam paper yang berisi atas gagasan-inovatifnya. Dia pun mengajukan sebuah paper dengan judul tidak biasa, “Islamic Quantum Learning”. Apa yang terjadi selanjutnya? Munif Chatib menjadi “Top 10” lulusan seangkatannya. Dan dia adalah satu-satunya peserta dari Indonesia yang masuk dalam peringkat kelima. Sebuah prestasi yang unik dan, tentu saja, membanggakan. Kini, Munif Chatib adalah seorang konsultan pendidikan yang memiliki klien tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Berikut ini adalah cuplikan wawancara antara Hernowo, pemimpin redaksi www.mizan.com, dengan Munif Chatib. Wawancara seutuhnya, insya Allah, akan ditayangkan di majalah Madina, tepatnya di rubrik “Teraju: Gaya Hidup Buku”. Munif adalah salah seorang yang berhasil menerapkan “multiple intelligences” di Indonesia, khususnya di sekolah-sekolah yang berada Jawa Timur. Rancangannya yang diberi nama MIR (multiple intelligences research) dan MIS (multiple intelligences system) telah membantunya mengubah sekolah-sekolah di kawasan Jawa Timur tersebut.
Mengapa Anda tertarik menekuni Multiple Intelligences (MI)?
Faktor utama yang menyebabkan saya tertarik menekuni MI adalah sifat MI yang begitu ”manusiawi”. Tiba-tiba setiap orang mempunyai potensi untuk menunjukkan ”benefiditas”-nya, dalam kondisi apa pun. Sebenarnya Howard Gardner menaungi lembaga psikologi yang bernama ‘project zero’ di Harvard University yang merupakan salah satu stakeholder dari Learning Forum-Supercamp yang dikomandani oleh Bobbi DePorter. Selain “project zero”, masih banyak lagi stakeholder yang terkait.
Saya pernah menciptakan “Islamic Quantum Learning” (IQL) ketika mengikuti sekolah jarak jauh di California. IQL ini sangat terkait dengan MI. IQL merupakan strategi pembelajaran dengan menghadirkan tokoh. Materi-materi pembelajarannya, terutama yang terkait dengan character building, diajarkan dengan menghadirkan tokoh yang terkait. Kata-kata “Islamic” saya buat sebab hampir 90% tokoh yang saya tampilkan dan yang terkait dengan materi-materi pembelajaran, seperti keberanian, patuh kepada orangtua, kesederhanaan, kepedulian, tanggung jawab, dan lain-lain, adalah tokoh-tokoh real Islam. Mulai dari Muhammad Rasulullah Saw., keluarga, dan sahabat-sahabatnya. Jarang sekali kita belajar makna keberanian dari tokoh hebat sekaliber Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a., yang dengan keperkasaannya mampu merobohkan pintu Khaibar yang kokoh dan kuat.
Oh ya, menurut Anda persoalan-pokok pendidikan di Indonesia itu apa?
Problem pendidikan di Indonesia sangat kompleks. Namun saya yakin ada ujung benang kusutnya. Dan akhirnya, suatu saat, tentu dapat diselesaikan. Menurut saya, ujung benang kusut ada dua yaitu sistem dan kualitas sumber daya manusianya. Banyak masalah yang terkait dengan sistem, antara lain yang menonjol adalah sistem pendidikan yang masih sentralistik, terutama dalam wilayah ”output”, yaitu standar kelulusan siswa ditentukan oleh alat tes yang dibuat pusat, bukan oleh guru. Pada wilayah akhir, yang ”salah” inilah yang kemudian menjadi orientasi pendidikan mulai dari wilayah yang pertama yaitu ”input”, dan diikuti oleh prosesnya. Jika sistem di ”output” ini diperbaiki, maka ”input” dan prosesnya akan mengikuti. Betapa banyak kreativitas guru yang lumpuh akibat kondisi output yang ”academic minded”.
Yang kedua adalah kualitas SDM, terutama tenaga pengajar. Guru juga manusia yang perlu belajar. Maka peningkatan kualitas dengan pelatihan dan pengembangan adalah hal yang terpenting dalam posting dana pendidikan. Negara yang maju pendidikannya mempunyai ciri-ciri yang hampir sama, yaitu posting dana pendidikan yang cukup besar dan diprioritaskan untuk pengembangan SDM-nya. Jadi, kesimpulannya, agar bisa seperi Jepang dan Finlandia adalah pertama perbaiki sistem mulai dari ”input”, proses, dan ”output”. Kedua sistem tersebut harus diisi oleh SDM yang berkualitas. Sebenarnya sederhana dan klasik. Hanya saja menurut saya pemerintah kita ”sangat politis” dalam mengurusi masalah pendidikan.
Bagaimana Anda memanfaatkan “multiple intelligences” untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia?
Benar Mas Hernowo, saya menciptakan apa yang saya namakan MIR (multiple intelligences research) dan MIS (multiple intelligences system) untuk mengatasi soal “input”, proses, dan “output” di sekolah. Namun, saya tidak akan memberikan penjelasan sepotong-sepotong di sini. Saya persilakan saja para guru, kepala sekolah, atau siapa saja yang peduli terhadap masa depan pendidikan kita untuk membaca buku saya yang akan beredar pada 1 Mei 2009 nanti, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Di buku saya itu, saya menguraikan secara panjang lebar fungsi “multiple intelligences” terhadap perbaikan sistem pendidikan. Salah satu efek dahsyatnya, setelah saya menerapkan beberapa tahun, “multiple intelligences” dapat membangkitkan potensi para siswa sekaligus membuat para guru dapat menemukan dan berani menciptakan sesuatu yang berbeda. Mereka, para guru itu, menjadi sangat kreatif.

Sunday 15 April 2012

Cara Posting Blog ke Facebook

catatan pak guru
Saya tidak akan membahas cara membuat Facebook Page, karena sudah banyak tutorial yang membahasnya. Tinggal tanya om Google "cara membuat facebook page", nanti dia akan tunjukkan ribuan halaman yang akan mengajarkannya pada sobat.
Karena anggota komunitas CB adalah para blogger, kami akan membeberkan cara mudah untuk mengarahkan agar setiap posting artikel kita di blog secara otomatis ditampilkan juga di Facebook Page yang kita miliki.

Cara ini tidak memanfaatkan plugin apapun, jadi tidak akan menambah beban server anda. Seperti sobat tahu, plugin [biasanya] akan memakan resource space dan database.

Kita Akan Menggunakan Twitterfeed!

Yang akan dilakukan oleh Twitterfeed adalah mengecek feed blog kita secara periodik. Dan bila ia menemukan artikel baru, maka ia akan meneruskannya ke akun Facebook kita. Dan merekam jumlah klik yang kita dapat.

Sebenarnya layanan Twitterfeed bukan hanya Facebook, tetapi juga Twitter (Pastilah. Namanya aja sudah Twitterfeed!), Ping.fm, Laconica, dan Hellotxt.

Tetapi sebelum meluncur ke TKP, pastikan anda telah membuat Page untuk apapun yang ingin anda promosikan.

Yuk kita mulai!

#1. Meluncur ke Twitterfeed, dan daftar. Proses daftar tidak berbelit-belit, standard saja.

#2. Membuat feed pertama kita. Setelah login dan masuk di Dashboard (Member Area), di sebelah kanan, kita akan melihat tombol "Create Feed".

Maka akan ditampilkan layar form yang meminta kita untuk memberikan nama pada feed tersebut (Feed Name:). Beri nama apa saja yang penting kita akan bisa membedakannya dari feed yang lain. Dibawahnya kita diminta memasukan url dari feed yang akan kita arahkan ke Facebook (RSS Feed URL:). Jika blog sobat berplatform WP, maka url feednya adalah http://www.bloganda.com/feed/, jika platformnya BlogSpot, maka urlnya http://bloganda.blogspot.com/atom.xml

Sebelum lanjut ke langkah berikut, klik tombol "test rss feed" untuk memastikan bahwa feed blog kita bisa dibaca oleh Twitterfeed. Jika OK, maka akan tampil tanda centang hijau di bagian bawah form. Setelah itu kita klik tombol "Continue to Step 2″.

#3. Memilih Layanan. Pada halaman selanjutnya klik pada "Facebook". Di halaman berikutnya klik tombol "Connect with Facebook". Twitterfeed akan meminta anda memasukan email dan password yang kita gunakan untuk mengakses FB. Jika tidak ada hambatan maka dibawah tombol "Connect with Facebook" akan ditampilkan "http://twitterfeed.com/" dan dibawahnya ada drop-down menu yang didalamnya berisikan Facebook Page yang telah kita buat. Kita klik dan pilih salah satu Facebook Page yang akan menerima posting status dari feed blog kita. Jika tidak ingin diasosiasikan dengan Facebook Page manapun, pilih "No Page. Publish to my wall".

Akan tampil pop-up dari Facebook yang akan meminta kita untuk menyetujui "Request for Special Permissions". Klik tombol di bagian bawah bernama "Allow Publishing". Kemudian klik tombol "Create Service".

Kita bisa memilih untuk menggunakan layanan lainnya jika kita mau. Jika tidak, kita bisa mengakhiri semua proses dengan mengklik tombol "All Done!".

Twitterfeed akan memberikan selamat kepada kita karena telah berhasil mengatur sebuah feed baru. Klik tombol "Go to Dashboard".

#4. SELESAI!

What Will Happen Next?
Mulai saat ini, setiap kita posting artikel pada blog yang feednya sudah kita daftarkan pada Twitterfeed, artikel tersebut kutipannya akan ditampilkan di wall Facebook Page.

Saturday 14 April 2012

PR IPA klas 3 SD

catatan pak guru
Oleh Dhitta  Puti Sarasvati
 "Aku ada PR susah! Bantuin yah!" kata keponakan saya.

Ternyata, PR keponakan saya (sekali lagi) membuat saya frustasi. Keponakan merupakan siswa  kelas 3 di sebuah SD negeri di Jakarta Selatan. PR IPA-nya adalah mencari definisi beberapa istilah sains dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Istilah-istilah itu adalah :

- Berat

- Ukuran

- Bahan baku

- Luas permukaan

- bentuk-bentuk benda

- kekasaran permukaan benda

- keadaan permukaan lintasan

Untuk PR IPA, saya rasa PR ini sangat tidak tepat.  Dalam konteks ini, seharusnya  anak diajak memahami konsep-konsep terkait istilah-istilah di atas melalui kegiatan observasi, percobaan, dan lain-lain , bukan sekedar menuliskan artinya menurut KBBI.

Arti beberapa kata di atas di dalam  KBBI :

    be�rat 1 a besar ukurannya (di antara jenisnya atau benda-benda yg serupa): alat-alat � ,mobil derek, traktor, dsb; 2 a besar tekanannya (timbangannya): peti � itu tidak dapat diangkat oleh tiga orang; 3 a payah; parah (tt luka penyakit dsb): akibat kecelakaan itu dia menderita luka �;kalau penyakit sudah � susah diobati; 4 a sulit (susah, sukar) melakukannya; melebihi ukuran (kekuatan, kemampuan, kesanggupan, dsb): kematian ibunya merupakan cobaan � bagi gadis itu; 5 a sukar digerakkan, seakan-akan ditindih atau ditekan (tt anggota badan dsb):kepala terasa � dan pusing; mata terasa � ,mengantuk; 6 a kuat merangsang saraf; keras (tt rokok, obat, dsb): ia suka rokok yg �; 7 amemihak; cenderung: hatinya lebih � kpd kekasihnya dp kpd orang tuanya; 8 ki v hamil:istrinya sedang dl �; 9 a sangat keras (perkiraan, dugaan, dsb): � dugaanku bahwa dia yg salah; 10 n besarnya tekanan suatu benda apabila diangkat, ditimbang, dsb; bobot; timbangan: akibat sakit, � nya berkurang 7 kg;11 n Fis gaya tarikan yg diderita suatu benda krn massanya dan keberadaannya di dalam, di sekitar, ataupun pd suatu sistem massa; bobot; 12 ki a susah; celaka: wah, kalau ketahuan, � kita;
    � pd mata orang lain, ki disegani (dihormati) orang; � sama dipikul, ringan sama dijinjing, pbsuka duka, baik buruk sama-sama ditanggung; berapa � mata memandang, � juga bahu memikul, pb betapapun menderita orang melihat, lebih menderita orang yg mengalami (kesusahan dsb);

    ukur�an n 1 hasil mengukur; 2 panjang, lebar, luas, besar sesuatu; format: kertas dng ~ 34 x 22 cm; 3 bilangan yg menunjukkan besar satuan ukuran suatu benda; 4 cak alat untuk mengukur, msl penggaris, meteran, jengkal: ~ nya hanya menggunakan jengkal; 5 kinorma:bertindak tanpa ~;

    ba�han baku bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi; bahan kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu;

    lu�as a 1 lapang; lebar: kamarnya � sekali; 2 umum (tt masyarakat dsb): masyarakat �; 3merata (terjangkau oleh orang banyak): berita itu sudah tersebar � di kalangan guru di kota itu; 4ukuran panjang-lebarnya bidang (lapangan, ruangan, dsb): � kebun itu seratus hektar 5 kibanyak dan beragam (tt pengetahuan); tidak picik: orang yg � pengetahuannya;6 dapat melihat bebas dan lepas; banglas (tt pemandangan): � pemandangannya; 7 besar atau banyak (tt usaha, pekerjaan, dsb): � usahanya;

Secara umum, mencari definisi kata-kata tersebut menurut KBBI tidak bermakna apa-apa. Apalagi untuk menjelaskan  'luas permukaan', 'bentuk-bentuk benda',  & 'kekasaran permukaan benda'.  Bagaimana cara menggunakan KBBI untuk mendefinisikan istilah-istilah di atas? Lagi pula apa gunanya?

Bagaimana caranya menjelaskan definisi 'kekasaran permukaan benda' ke anak kelas 3 SD. Dulu waktu saya belajar mengenai metrologi kekasaran permukaan benda dijelaskan dengan menggunakan gambar tetapi tentu saja itu juga kurang tepat untuk diajarkan ke siswa kelas 3 SD.  menggunakan gambar. Saya bertanya iseng, mungkin juga sedikit emosi "Kalau gak pakai KBBI boleh gak?"

Keponakan saya menjawab sambil cemberut, "Gak tahu kata gurunya begitu!"

Saya mencoba berpikir positif. Mungkin guru kelas 3 SD tersebut kebingungan mencari cara mengajarkan sains ke muridnya.  Mungkin saya perlu datang ke sekolah untuk berbicara dengan sang guru. Siapa tahu saya bisa mengajaknya berdiskusi mengenai cara mengajar sains ke siswaSD.

Saya ingat keponakan saya sangat hobi bermain dengan sebuah kursi beroda yang ada di rumah saya. Dengankursi tersebut dia suka  meluncur antar ujung ruangan.  Kadang membuat pusing karena berisik (dan membuat lantai kotor). Tetapi kali ini saya biarkan dia bermain dengan kursi beroda tersebut. "Coba sekarang kamu meluncur dengan kursi ini di lantai!"

Dengan senang hati dia meluncur. Saya mengambil karpet yang lumayan tebal, "Sekarang kursinya kita taruh di atas karpet ini.Coba meluncur lagi!"

Keponakan saya tertawa-tawa, "Susah!" katanya.

"Kenapa lebih susah?" tanya saya. Saya lalu mengajak keponakan saya meraba lantai dan karpet.

"Sama gak rasanya?" saya kembali bertanya.

Keponakan saya menyahut, "Ngak! Beda!"

"Apa bedanya?" tanya saya?

"Lebih kasar," katanya.

"Nah itu!" kata saya. Saya lupa mengajaknya mengamati karpet dan lantai agar dia bisa memperhatikan bentuk permukaan lantai dan karpet. Tapi saat itu sudah pukul 21.30 malam. Besok dia harus sekolah.  Sebelum dia tidur, saya melihat catatan IPA keponakan saya. Di sana tertulis :

    memantul = gerak benda yang berbalik arah setelah membentur sesuatu

    menggelinding = gerak berputar sambil berpindah tempat

    jatuh = gerak benda berpindah tempat dari atas ke bawah

    berputar = benda bergerak pada porosnya

    mengalir = benda yang bergerak maju dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah

    meluncur = gerak benda berpindah tempat tanpa berputar

    tenggelam = gerak benda masuk terbenam ke dalam air

    bergetar = gerak benda berulang-ulang dengan cepat

"Kamu dapat arti-arti ini dari mana?" tanya saya.

"Itu nyatet dari guru di papan tulis," jawab keponakan saya.

Iseng saya tanyakan arti sebuah kata yang ada di catatannya, "Coba ini, kamu tahu artinya bergetar gak?"

Dia mengangkat bahunya.

"Pinjam penggaris!" kata saya. Saya menaruh penggaris di atas meja. Sebagian penggaris menjulur di udara. "Goyangin deh penggarisna!" kata saya sambil mencontohkan. Keponakan saya melakukan hal yang sama. Saya memindah-mindahkan penggaris. Kadang sebagian besar bagian dari penggaris ada di udara dan  kadang kebalikannya. Sebagiannya ada di meja. Saya biarkan keponakan saya bermain dengan penggaris, menggetarkannya.

"Itu namanya bergetar! Penggarisnya bergerak bolak-balik. Tapi gak terlalu kelihatan tadi!" Saya menggoyangkan badam keponakan saya bolak-balik, "Ini kamu juga lagi bergetar!" kata saya. Dia tertawa-tawa.

"Aku ke sekolah yah berbicara dengan gurumu. Mungkin minggu depan," kata saya pada keponakan saya.

"Jangan! Takut, nanti aku dihukum!" kata keponakan saya sedikit menjerit.

"Aku baik-baik deh bicara sama gurunya," kata saya merayu.

"Gimana bicaranya misalnya?" tanyanya.

"Ngobrol-ngobrol aja. 'Permisi Pak, boleh tanya-tanya tentang pelajaran IPA di kelas bapak'. Mungkin begitu.. Baik-baik deh pokoknya."

Keponakan saya mengangguk, "Boleh deh!"

Saya sebenarnya bingung juga. Nanti harus bilang apa yah ke guru SD keponakan saya? Tapi yang penting saya datang dulu. Siapa tahu gurunya memang butuh teman diskusi mengenai pengajaran di kelasnya.

Friday 13 April 2012

Membuat Fan Page Facebook di Blog

catatan pak guru
Sepertinya ada yang kurang kalau belum membuat materi cara membuat fan page facebookuntuk blog.
Sebenarnya apa untungnya kita membuat fans page facebook? Dengan memiliki fans page facebook Anda bisa memiliki group sendiri di facebook dan Anda bisa memberikan segala informasi pada fans Anda. Keuntungan lainnya tentu akan menambah trafik / kunjungan ke blog Anda.
Anda bisa simpan atau tautkan fans page facebook ke website / blog Anda. Ketika ada pengunjung yang klik tombol like atau suka, maka otomatis akan menambah group Anda. Mudah2n tutorial cara membuat fan page facebook mudah dipelajari.

Ok langsung saja kita pelajari cara membuat fan page facebook
Pertama – Anda harus memiliki akun Facebook.
Kedua – Login ke akun Facebook Anda, buka create Facebook page.
Ketiga – Pilih jenis fans page Anda, beri nama dan centang. Kemudian klik “Mulai”.
membuat fans page facebook
Keempat – Masukkan gambar dengan cara klik “Unggah dari Komputer” cari gambar atau photo di file komputer Anda. Klik tombol “Selanjutnya”.
membuat fans page facebook
Kelima – Masukkan informasi tentang Anda atau blog Anda, kemudian tautkan alamat blog Anda. Klik “Simpan Info”.
membuat fans page facebook
Keenam – Anda bisa edit nama untuk alamat fans page. Kalau sudah cocok klik “Atur Alamat”.
membuat fans page facebook
Sekarang Anda sudah masuk ke fans page Anda.
membuat fans page facebook
Ada beberapa fasilitas yang bisa Anda gunakan: Undang Teman – Anda bisa mengundang semua teman di facebook dengan memasukkan nama akun mereka, Undang Kontak – Anda bisa mengundang teman Anda dengan memasukkan akun email, Tombol Suka – klik tombol suka agar akun facebook Anda bertaut dengan fans page Anda.

Cara Membuat Fan Page Facebook masuk di website / blog Anda sebagai berikut :
Pertama – masuk ke halaman plugin like box di sini.
Kedua – masukkan link alamat / url fans page facebook Anda pada “Facebook Page URL”.
Contohnya seperti ini http://www.facebook.com/pages/Bisnis-Hana-dot-Com/352109204808433.
Kemudian klik tombol “Get Code”.
membuat fans page facebook
Ketiga – Copy kode html fans page facebook Anda.
membuat fans page facebook
Keempat – pastekan di sidebar / widget blog Anda. Kemudian klik “Save”.
membuat fans page facebook
Kelima – Silahkan Anda refresh blog Anda, maka fans page facebook Anda sudah muncul di blog.
membuat fans page facebook
Silahkan “Like” atau klik “Suka” fans page BisnisHana.Com, kalau tutorial Cara Membuat Fan Page Facebook ini bermanfaat.