Wednesday 20 March 2013

Tutorial Slide Accordian (Slide di Blog Catatan Ngajar)

catatan pak guru
Karya baru lagi saya buat dan kupersembahkan untuk anda yang selalu setia mampir di blog ini.  Widget ini saya beri nama Fitur Slide Accordion. Selain tampilannya yang elegan, Fitur Slide Accordion ini banyak menampilkan animasi slide, yang tentunya banyak sekali manfaatnya buat melengkapi web ataupun blog anda. Misalnya web atau blog anda bergerak dibidang desain interior, eksterior, otomotif, pakaian, makanan, musik, atau bahkan web atau blog anda menampilkan game online. Yang jelas Fitur Slide Accordion ini bisa anda gunakan untuk menerangkan profil web atau blog anda. Dan Fitur Slide Accordion ini menggunakan fitur CSS dan beberapa HTML, sehingga widget ini bekerja sangat ringan. Mantab kan.....?

Silahkan anda LIHAT DEMONYA DISINI

Bila nda berminat menggunakan Fitur Slide Accordion ini, silahkan anda bisa ikuti langkah - langkah berikut :

1. Login ke blogger dengan ID anda.
2. Klik Rancangan.
3. Dan KLik tab Edit HTML.

4. Seperti biasa alangkah baiknya setiap edit Html, Download dulu Template Lengkap (back-up Template) agar template aman, bila terjadi kesalahan.

5. Jangan lupa Klik tombol "Expand Widget Templates"

6. Cari kode di bawah ini atau yang mirip dengan kode ini :
</head>

7. Copy kode dibawah ini dan paste sebelum kode </head>:

8. Lalu copy lagi kode dibawah ini dan paste setelah kode diatas :
<style type='text/css'>
/*widget Fitur Slide Accordion by noer Ceo http://www.carabuatwebgratis.com */

ul.accordion li.bg1{
    background-image:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMJWf4QEDP8JClYx9EGo7OlPrIJcmihZfibidcuZKPYgmk49M6bzBh7fLUaYjJVPlzU4ZiIbLccGktMn4oWsNIw_LqLmS03VwhFQZM5qeVZjVYFyUV4kkNZndDmBG2f4TTYXhkEDgYfKZD/s500/RUANG+mandi.jpg);
}

ul.accordion li.bg2{
    background-image:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6MMH-_rJWNr2L9rHZ3q5JgUKKwCRmRWPQogsHHHMP_nwRXTG-lBiMR7-O4kVR83ok49xaEcXqPUHR-OuLpIPyz8kyR6-DWdFa34eLQJdI5uQDJhFs_UX7oHD0Z6TeBqO1LfyznUoVftbl/s500/DAPUR.jpg);
}
ul.accordion li.bg3{
    background-image:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCCTobyyaw5UIOrB_S2JFMAI6Wn4NlzY-7dXkSJBO_d36xyqKYi7UTXtBLjw4PPrHaVyp_KSxShyphenhyphenYj3CV2_JCWuN6eJJ2M7A7-lLIvAAjKR__oLwAaUE1hBNXEInk-xAEL_9XLeCd8oY9l/s500/RUANG+makan.jpg);
}
ul.accordion li.bg4{
    background-image:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnfSRQz22jmuLn-0BOyHIUs9I95JwyHQRaa_QLMj-teDSGaOpq_dS9x5hDUWx5OO33c8vydKCe8L16DGQ4_un7c1KBuFhDVdOnbYn7wl3KYy3aNncz5ry9VFU4tWkaC2oxfU-7M73rHrOG/s500/KAMAR+TIDUR.jpg);
}
ul.accordion li.bg5{
    background-image:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ep-DU5WLIeJHLfNpJh3jl9ovJgP2n2CrS5BFRzTPUEG9mOjVDWmtdRzi3qWPNcGTBNXoUtP_lhMmzF6QSsDyGqyWHpIS_WIHMGGlce2bGkaUd0hhLUPuw8pvnJN2szDRcffmlyBaGgwA/s500/RUANG+SANTAI+KELURGA.jpg);
}
</style>
Catatan :
Teks warna merah diatas adalah ULR gambar yang akan tampil pada Fitur Slide Accordion. Silahkan ganti dengan milik anda.

9. SIMPAN TEMPLATE.

Langkah selanjutnya anda tinggal menambahkan kode dibawah ini pada gadget yang ada dibawah header, ikuti langkah berikut :

1. Klik Rancangan dan pilih Elemen Laman
2. Tambah Gadget

3. Pada jendela baru anda Anda pilih gadget HTML/JavaScript


4. Copy dan paste kode dibawah ini pada gadget tersebut :
<div class="ElegantAccordion">
<div class="titel-ElegantAccordion">
<a href="ULR BLOG">NAMA BLOG</a>
</div>
<div id="content">
<div class="title"></div>

<div class="reference">
<p><a href="ULR ARTIKEL">JUDUL ARTIKEL</a></p>
<p><a href="
ULR ARTIKEL">JUDUL ARTIKEL</a></p>
<p><a href="
ULR ARTIKEL">JUDUL ARTIKEL</a></p>
<p><a href="
ULR ARTIKEL">JUDUL ARTIKEL</a></p>
<p><a href="
ULR ARTIKEL">JUDUL ARTIKEL</a></p>
</div>


<ul class="accordion" id="accordion">

<li class="bg1">
<div class="heading">JUDUL ITEM 1</div>
<div class="bgDescription"></div>
<div class="description">
<h2>
JUDUL ITEM 1</h2>
<p>INFORMASI SINGKAT ITEM 1</p>
<a href="ULR ITEM 1 ">Read More</a>
</div>
</li>
               
<li class="bg2">
<div class="heading">JUDUL ITEM 2</div>
<div class="bgDescription"></div>
<div class="description">
<h2>JUDUL ITEM 2</h2>
<p>INFORMASI SINGKAT ITEM 2</p>
<a href="
ULR ITEM 2">Read More</a>
</div>
</li>

<li class="bg3">
<div class="heading">JUDUL ITEM 3</div>
<div class="bgDescription"></div>
<div class="description">
<h2>JUDUL ITEM 3</h2>
<p>INFORMASI SINGKAT ITEM 3</p>
<a href="
ULR ITEM 3">Read More</a>
</div>
</li>
               
<li class="bg4">
<div class="heading">JUDUL ITEM 4</div>
<div class="bgDescription"></div>
<div class="description">
<h2>JUDUL ITEM 4</h2>
<p>INFORMASI SINGKAT ITEM 4</p>
<a href="
ULR ITEM 4">Read More</a>
</div>
</li>

<li class="bg5">
<div class="heading">JUDUL ITEM 5</div>
<div class="bgDescription"></div>
<div class="description">
<h2>JUDUL ITEM 5</h2>
<p>INFORMASI SINGKAT ITEM 5</p>
<a href="
ULR ITEM 5">Read More</a>
</div>
</li>

</ul>
</div>
</div>
</div>
Catatam :
  • Silahkan anda ganti Teks berwarna diatas.
5. Simpan.

Selamat mencoba dan Semoga bermanfaat....

BILA ANDA BERMINAT DENGAN FITUR SLIDE ACCORDION SEPERTI PADA BLOG INI, ANDA BISA DOWNLOAD FILE KODENYA DISINI.

Monday 18 March 2013

Membuktikan Rumus Luas Trapesium dan Layang-layang

catatan pak guru

Abstrak

Beberapa siswa pernah bertanya mengapa rumus bangun ruang seperti itu, mengapa rumus trapesium seperti itu, dll. Kali ini saya ingin mengajak siswa untuk membuktikan dari mana rumus luas trapesium = (a+b) x t/2 dan rumus Luas layang-layan = (diagonal_1 x diagonal_2) /2 diperoleh.

Latar Belakang

Menghapal rumus bangun datar tidak mudah bagi murid-murid saya, SDN 018 Tanah Grogot, Paser, termasuk menghapal rumus luas trapesium dan layang-layang. Tidak mudah bagi murid saya untuk mengingat bahwa rumus Luas trapesium = (a+b) x t/2 dan Luas layang-layang = (d1 x d2 ) / 2. Beberapa siswa juga bertanya, mengapa tinggi trapesium harus dibagi dengan dua, atau mengapa harus menggunakan panjang diagonal untuk menghitung luas layang-layang.

Mencari Rumus Luas Trapesium

Pertama: Secara kelompok, siswa diminta membuat kotak-kotak pada kertas (menyerupai buku strimin).
Membuat Garis Kota-kotak pada Kertas
Membuat Garis Kota-kotak pada Kertas
Kedua: Siswa membuat gambar trapesium dalam kotak-kotak yang telah dibuat, lalu siswa diminta untuk memberi tanda pada sisi panjang (a), sisi pendek (b) dan tinggi (t).
Ketiga: Gunting trapesium yang sudah di gambar
Trapesium lengkap dengan tanda pada sisi panjang (a), sisi pendek (b) dan tinggi (t)
Trapesium lengkap dengan tanda pada sisi panjang (a), sisi pendek (b) dan tinggi (t)
Keempat: Lipat trapesium menjadi dua bagian (pertemukan sisi a dan b) dan potong trapesium tersebut sesuai dengan garis lipatnya
Kelima: Pindahkan bangun trapesium yang sudah digunting menjadi bangun persegi panjang seperti di bawah ini.
Membuktikan Rumus Luas Trapesium dan Layang-layang - Ruang Belajar - Halida Mutia (3)

Luas trapesium = Luas Persegi Panjang
Luas trapesium = panjang  x lebar
Karena:
panjang persegi panjang = (a + b) ….. dan
luas persegi panjang = (t/2)
maka:
Luas trapesium = (a + b) x (t/2)  …. jadi
Luas trapesium = (a + b) x t/2

Mencari Luas Layang-layang

Pertama: Gambar  bentuk layang layang diatas sebuah kertas, lengkap dengan diagonalnya
Membuktikan Rumus Luas Trapesium dan Layang-layang - Ruang Belajar - Halida Mutia (6)

Kedua: Gunting gambar layang-layang ubah menjadi bentuk persegi panjang seperti dibawah ini.
Membuktikan Rumus Luas Trapesium dan Layang-layang - Ruang Belajar - Halida Mutia (1)
Ketiga: Ubah menjadi bentuk persegi panjang seperti dibawah ini.
Membuktikan Rumus Luas Trapesium dan Layang-layang - Ruang Belajar - Halida Mutia (2)
Luas layang-layang = Luas Persegi Panjang
Luas layang-layang = panjang x lebar
karena:
panjang persegi panjang = diagonal_1 … dan
lebar persegi panjang = (diagonal_2)/2
maka:
Luas layang-layang = diagonal_1 x  (diagonal_2)/2 … jadi
Luas layang-layang = diagonal 1 x  (diagonal2 / 2)

Alat Peraga Katrol Sederhana dari Kardus Bekas

catatan pak guru

Abstraksi

Katrol adalah salah satu jenis alat pesawat sederhana yang terdiri atas roda berporos dengan tali sebagai penghubungnya. Katrol memiliki fungsi memudahkan kita mengangkat beban yang berat. Dalam Ruang Belajar ini, siswa diajak belajar bersama bagaimana merasakan pengalaman menggunakan berbagai jenis katrol. Seperti katrol tetap, katrol bebas dan katrol ganda. Alat peraga yang digunakan dibuat dari bahan kertas kardus yang sudah tidak terpakai. Proses pembuatannya juga sangat mudah dan sederhana. Dengan alat peraga katrol ini, siswa diharapkan dapat memahami mengenai fungsi serta bagaimana cara kerja katrol.

Latar Belakang

Simulasi alat peraga katrol ini terdapat pada mata pelajaran IPA kelas 5 pada bab pesawat sederhana. Dengan menggunakan alat peraga katrol secara nyata, siswa diharapkan mampu memahami fungsi dan cara kerja katrol secara konstruk. Menggunakan metode belajar visual, audio, dan kinestetis  siswa akan lebih mengerti seperi apa bentuk dan penggunaan katrol.

Kondisi Kelas

Kelas dibagi dalam 3 kelompok berdasarkan klasifikasi 3 jenis katrol

Latar belakang penggunaan metode

Metode alat peraga ini secara khusus dibuat karena sekolah kami, SDN 6 Payabakong, Aceh Utara, tidak memilik alat peraga IPA kreatif untuk jenis katrol. Dengan keterbatasan sumber bahan, maka alat peraga katrol ini sangat mudah untuk diciptakan.

Latar belakang penyampaian materi

Materi katrol merupakan pendalaman dari bab pesawat sederhana. Katrol diperagakan karena siswa jarang menemukan/ melihat sendiri wujud dari katrol yang sebenarnya.

Teori/Penjelasan Materi

Katrol adalah pesawat sederhana yang terbuat dari roda yang tepinya beralur dan dapat berputar pada porosnya. Katrol digunakan untuk memudahkan kita mengangkat benda yang berat. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena
memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
1. Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu.


2. Katrol bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah.
Gambar 2

3. Katrol ganda
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
 Gambar 3

Metode

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan alat peraga katrol:
Alat dan Bahan:
  1. Kertas kardus
  2. Clip kertas (atau bisa diganti dengan kawat)
  3. Tali
  4. Gunting
  5. Paku
  6. Cutter
  7. Lem, selotip, double tape, atau perekat lainnya
  8. Alat pewarna (pensil warna, crayon, cat atau sesuaikan dengan persediaan)

Bagian-Bagian Katrol
Alat peraga katrol ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu:


Langkah Membuat Roda Berporos

  1. Kita akan membutuhkan sejumlah 4 roda berporos untuk 3 jenis katrol,
  2. Untuk membuat 1 roda berporos: buatlah 2 sketsa lingkaran pada kertas kardus bekas dengan diameter 7 cm dan 1 sketsa lingkaran dengan diameter 5 cm. Kemudian potonglah dengan menggunakan gunting/ cutter. Usahakan menggunakan bahan kardus bekas yang tebal,
  3. Satukan ketiga potongan lingkaran yang telah dipotong tadi, menjadi satu bagian roda berporos pada titik sumbu yang sama. Lingkaran yang kecil berada di tengah,
  4. Rekatkan dengan menggunakan lem/perekat,
  5. Lubangi titik sumbu dengan menggunakan paku,
  6. Lakukan langkah pelaksanaan di atas untuk membuat 3 roda berporos lainnya.

Langkah Membuat Pengait Roda

  1. Untuk membuat 1 pengait roda: buatlah sketsa persegi panjang dengan ukuran panjang 7 cm dan lebar 2 cm. Kemudian potong dengan menggunakan gunting/ cutter,
  2. Katrol tetap membutuhkan 1 pasang (2 pengait roda); Katrol bebas membutuhkan 1 pasang (2 pengait roda); dan katrol ganda membutuhkan 2 pasang (4 pengait roda),
  3. Menggunakan 2 pengait masukkan kawat di ujung pengait (kira-kira 2 cm dari dari salah satu ujung) dengan roda berporos di dalamnya. Lihat Gambar 4 untuk ilustrasi lebih lanjut,
  4. Lakukan langkah pelaksanaan di atas untuk membuat pengait jenis katrol tetap, bebas dan ganda. Disesuaikan berdasar Gambar 1, Gambar 2 dan Gambar 3.
  5. Untuk membuat 1 papan penyangga roda: buatlah sketsa persegi panjang dengan  panjang 15 cm dan lebar 7 cm (ukuran ini bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan),
  6. Katrol tetap dan ganda: papan penyangga berfungsi sebagai penahan pengait roda. Buatlah lubang pada papan penyangga untuk kemudian memasukkan pengait roda di dalamnya (lihat Gambar 4),
  7. Agar tidak mudah lepas berilah perekat secukupnya,
  8. Katrol bebas: papan penyangga berfungsi sebagai penahan tali. Ikatkan tali dengan papan penyangga (Lihat ilustrasi di Gambar 2)

Langkah Membuat Papan Penyangga

Langkah Membuat Beban
  1. Bahan untuk membuat beban bisa diambil dari batu yang dibungkus dengan kertas. Bisa menggunakan alternatif bahan yang lain seperti kayu dlsb,
  2. Buatlah pengait di beban sebagai alat untuk menggantungkan dengan tali

Setelah semua bagian selesai dibuat. Rangkailah bagian-bagian tersebut berdasarkan jenis katrol. Untuk ilustrasi rangkain bisa dilihat berdasarkan gambar di bawah:

Proses Pembelajaran Di Kelas

  1. Membagi siswa dalam 3 kelompok
  2. Membagikan alat peraga katrol kepada tiap kelompok
  3. Meminta siswa mengerjakan Lembar Kerja Kelompok:
  • Melakukan percobaan penggunaan katrol sesuai jenis katrolnya
  • Membandingkan perbedaan mengangkat beban dengan dan tanpa mengggunakan katrol
Untuk keterangan lebih lanjut, bisa mengunduh file RPP dan Lembar Kerja Kelompok di sini

Lesson Learned

Metode Alternatif

Metode alternatif yang bisa digunakan adalah dengan mengajak siswa melihat secara langsung bentuk katrol seperti apa. Contohnya untuk katrol tetap, bisa ditunjukkan dengan alat timba sumur.

Pendidikan karakter yang disisipkan

Melalui metode simulasi alat peraga kantrol ini, siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap kerja sama, ketelitian dalam bekerja secara kelompok

Kesimpulan

Kesimpulan dari pelajaran simulasi alat peraga katrol ini adalah:
  1. Siswa mampu mengerti dan membedakan tiga jenis katrol,
  2. Siswa memahami cara kerja dan fungsi katrol,
  3. Siswa mengetahui penggunaan katrol dalam kehidupan sehari-hari disertai dengan contohnya.

Tembak-Tembakan Matematika Abstraksi

catatan pak guru
Tembak-tembakan matematika adalah salah satu modifikasi permainan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan perhitungan siswa (perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan). Permainan ini adalah permainan kompetisi, di mana pada akhirnya akan diperoleh tim terbaik (juara). Selain itu permainan ini diharapkan dapat mengasah kemampuan siswa untuk bekerjasama dalam tim. Permainan ini tidak membutuhkan alat apapun.

Latar Belakang

Meskipun perhitungan dasar matematika sudah diajarkan sejak kelas 1, namun masih banyak siswa kelas tinggi (4,5,6) di sekolah saya yang belum menguasai operasi perhitungan sederhana. Salah satu penyebab masih lemahnya kemampuan perhitungan siswa adalah kurangnya siswa berlatih berhitung. Selain itu, matematika masih dianggap pelajaran yang sulit dan mengerikan.
Permainan ini sengaja diciptakan dari hasil modifikasi permainan sejenis untuk membuat latihan operasi perhitungan matematika di antara siswa menjadi lebih menyenangkan.

Kondisi Kelas

Metode ini pernah diujicobakan kepada siswa kelas 6 SDN Waya Halmahera Selatan dengan jumlah murid 15 orang.

Metode

Tembak-tembakan
Susunan tim dalam permainan
Satu tim terdiri dari 3 orang (harus). Semua jenis operasi perhitungan matematika dapat digunakan dalam permainan ini dan dapat juga dengan pembatasan nilai tertentu, misalnya perkalian hingga 10, penjumlahan maksimal 50, dst.
Berikut adalah tahap persiapan untuk bermain permainan ‘tembak-tembakan matematika’ ini:
  1. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok, di mana dalam satu kelompok harus terdiri dari 3 orang siswa. Kita bisa membagi kelompok dengan cara yang unik, seperti dengan nyayian atau gerakan agar suasana kelas menjadi riang.
  2. Setelah terbagi menjadi beberapa kelompok, siswa dalam kelompok diminta untuk berbaris berbanjar ke belakang (lihat gambar). Semua kelompok diminta membentuk setengah lingkaran menghadap ke guru.
  3. Minta masing-masing kelompok menentukan nama kelompok. Nama kelompok dapat ditulis di kertas dan ditempel di dada murid paling depan, atau siswa yang berada paling depan memegang benda yang sesuai dengan nama kelompok mereka (misalnya memegang pensil, nama kelompoknya pensil, dst).
  4. Siswa yang berada paling depan dalam kelompok, diminta untuk jongkok. Siswa yang berada di tengah sedikit membungkuk ke depan, sedangkan yang paling belakang berdiri. Minta siswa untuk saling memegang pundak teman satu kelompoknya.

 Langkah-langkah Permainan

Siswa terdepan dari salah satu kelompok sedang 'menembak' kelompok lawannya
Siswa terdepan dari salah satu kelompok sedang ‘menembak’ kelompok lawannya
  1. Siswa yang berada di baris paling belakang bertugas untuk meneriakan kata “TEMBAK” sekaligus nantinya yang harus meneriakan jawaban dari pertanyaan dari tim lawan.
  2. Siswa yang berada di baris kedua bertugas meneriakan “SOAL/Pertanyaan” operasi perhitungan matematika, misalnya 4×6!!, 7×5!!, dll.
  3. Siswa di baris paling depan bertugas memilih kelompok lain yang dijadikan sasaran tembak. Siswa ini harus membuat bentuk pistol dengan tangannya dan mengarahkan ujung pistol (tangan) tersebut ke kelompok yang disasar sambil meneriakan nama kelompok sasaran dan berteriak DOR!, misalnya nama kelompok yang ditarget adalah ‘Matahari’, maka ia harus berteriak “MATAHARI, DORR!!!”.
  4. Kelompok yang ditembak, harus menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh kelompok lawan. Jawaban dari pertanyaan harus dipikirkan oleh masing-masing anggota kelompok, namun jawabannya diteriakan oleh baris paling belakang.
  5. Jika jawaban benar, maka baris kedua harus meneriakan SOAL/PERTANYAAN, kemudian dilanjutkan baris ketika dengan meneriakan nama kelompok sasaran lalu DORR!!.
  6. Begitu seterusnya permainan ini berlangsung.
  7. Kelompok yang salah menjawab, dinyatakan gugur. Sedangkan yang memberi pertanyaan itu berhak menembak lagi kelompok lain.
  8. Untuk memilih kelompok mana yang pertama kali menembak, ditentukan dengan ‘hompimpah’.
  9. Kelompok yang bertahan paling akhir adalah juaranya.

Contoh Permainan

Ruang Belajar Tembak-tembakan Matematika - Panca (2)
  1. Ada 5 kelompok: Matahari, Bulan, Bintang, Bumi, Satelit
  2. Setelah hompimpah, Matahari giliran menembak pertama.
  3. Baris paling belakang Matahari berteriak “TEMBAK!!”, baris kedua “7×5!!!”, siswa paling depan berteriak sambil menunjuk kelompok sasaran “Bulan, DORRR!!”.
  4. Bulan harus menjawab. Setelah mereka bermusyawarah, baris paling belakang Bulan berteriak “35, TEMBAK!!, baris kedua “4×4!!”, paling depan “Bintang, DORR!!”.
  5. Misalnya Bintang menjawab “12!!”, jawabannya salah, maka kelompok Bintang gugur. Kelompok Bulan berhak menembak lagi kelompok lain yang masih tersisa.
  6. Begitu seterusnya sampai kelompok yang bertahan paling akhir adalah pemenangnya.

Pelajaran yang Diambil

Dalam permainan ini siswa dilatih untuk berkonsentrasi dan fokus pada tugasnya masing-masing. Tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan bukan siswa di baris belakang, melainkan tanggung jawab seluruh anggota kelompok. Karena itu, semua anggota tim harus bekerja sama agar jawaban yang diteriakan adalah benar.

Pendidikan Karakter yang Disisipkan

  • Siswa belajar berkompetisi secara jujur
  • Siswa belajar untuk bekerjasama dalam tim
  • Siswa belajar bahwa kelangsungan suatu kelompok/tim tergantung dari seorang anggotanya. Karenanya 1 orang dalam tim bekerja dengan baik, maka tim pun bekerja dengan baik.

Tips

Sebaiknya kelompok yang dibentuk terdiri dari siswa dengan kemampuan matematika yang heterogen. Sebelum permainan, siswa mendapat arahan agar tetap fokus dan berkonsentrasi dengan tugasnya dan memastikan bahwa mereka bekerjasama untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diterima.
Permainan ini juga sangat menyenangkan jika dilakukan di luar kelas.

(Bukan) Ulangan Matematika

catatan pak guru

Latar Belakang

Murid-murid saya sering merasa takut dan terbebani dengan kata-kata “ULANGAN”. Ulangan seakan-akan identik dengan soal-soal yang sulit, nilai jelek, harus belajar dan banyak hal buruk lainnya. Dampaknya, siswa menjadi tidak termotivasi untuk terus belajar. Namun jika kita mau membalik pola pikir kita tentang “ULANGAN”, boleh jadi kegiatan ini akan menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan di kelas!

Persiapan

Susunan Barisan Bangku dari Level 1 (paling belakang) hingga Level 3
Susunan Barisan Bangku dari Level 1 (paling belakang) hingga Level 3
Pertama : Guru mengatur bangku dan kursi di dalam kelas menjadi tiga deret saja.
Kedua : Masing-masing deret bangku diberi identitas. Deret paling belakang diberi tanda “LEVEL 1”, deret tengah adalah “LEVEL 2”, dan deret paling depan adalah “LEVEL 3”.
Ketiga : Guru membagi papan tulis menjadi 3 bagian. Guru menulis 10 soal di papan tulis sesuai dengan level kesulitannya. “LEVEL 1” adalah untuk kategori soal mudah, “LEVEL 2” untuk kategori soal sedang, dan “LEVEL 3” untuk kategori soal sulit.
Keempat : Mulailah “permainan” –saya menyebutnya permainan supaya anak tidak merasa sedang ulangan- dengan menempatkan seluruh anak di posisi start yang sama yaitu LEVEL 1.

Pelaksanaan dan Aturan Main

Petunjuk “permainannya” adalah sebagai berikut:

Pertama

Siswa yang duduk di deretan bangku LEVEL 1 harus mengerjakan 5 soal diantara 10 soal LEVEL 1 yang ada di papan tulis. Boleh pindah ke deretan bangku LEVEL 2 HANYA JIKA anak mampu mengerjakan 3 dari 5 soal yang dipilihnya dengan benar.

Kedua

Siswa yang naik ke LEVEL 2 harus mengerjakan 7 soal diantara 10 soal LEVEL 2 yang ada di papan tulis. Boleh pindah ke deretan bangku LEVEL 3 HANYA JIKA anak mampu mengerjakan 5 dari 7 soal yang dipilihnya dengan benar.

Ketiga

Siswa yang naik ke LEVEL 3 harus mengerjakan 9 diantara 10 soal LEVEL 3 yang ada di papan tulis. Siswa yang sudah duduk di bangku LEVEL 3 diijinkan untuk istirahat lebih awal HANYA JIKA siswa tersebut mampu mengerjakan 7 dari 9 soal yang dipilihnya dengan benar.
Siswa yang saling berlomba dalam (Bukan) Ulangan Matematika
Siswa yang saling berlomba dalam (Bukan) Ulangan Matematika

Pengawasan (Bukan) Ulangan Matematika

Dalam tahap ini, saya bisa lebih rileks dalam mengawasi proses “(Bukan) Ulangan Matematika”. Saya tidak perlu terlalu menguras tenaga mengawasi jalannya ulangan karena khawatir mereka saling mencontek. Dengan cara ini siswa saya tidak sempat berpikir untuk melirik jawaban teman di sebelahnya karena mereka sudah cukup sibuk dengan soal yang dipilihnya masing-masing.
“Besok ulangan matematika ya, anak-anak!”. Lalu terdengar helaan nafas berat dan panjang. Ulangan matematika nampaknya begitu menyeramkan. Bagaimana jika kita ganti dengan “Anak-anak, besok kita akan bermain Matematika!”? Bahkan tak seorang anak pun menyadari bahwa mereka sedang ulangan Matematika!”

Si Tulang Kehilangan Kawan-kawannya. Bantu Menemukan Yuk!

catatan pak guru

Abstraksi

Memahami fungsi rangka serta bagian-bagian dari sistem rangka merupakan salah satu materi yang sulit dihapal oleh siswa  kelas 4. Oleh sebab itu metode permainan dengan cara menyusun rangka manusia menjadi satu kesatuan (seperti menyusun puzzle) menjadi salah satu cara menghapal bagian-bagian rangka yang efektif dan menyenangkan. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit.
Dua Orang Siswa Melengkapi Susunan Tulang
Dua Orang Siswa Melengkapi Susunan Tulang

Latar Belakang

Metode ini dilaksanakan di kelas 4 SDN 06 Teluk Aur, Kapuas Hulu yang terdiri dari 21 siswa dengan ukuran ruang kelas cukup lebar. Dalam pelaksanaannya siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Metode yang digunakan adalah permainan agar siswa dapat menikmati proses menghapal.

Teori/Penjelasan Materi

Manusia dapat berdiri tegak dan memiliki bentuk yang berbeda-beda karena ada bagian tubuh yang menegakkannya. Bagian tersebut disebut tulang. Tanpa adanya tulang, maka tubuh manusia hanya berupa segumpal daging yang tidak memiliki bentuk. Tulang-tulang yang menyususn tubuh manusia saling berhubungan satu sama lain dan membentuk sisten yang disebut sistem rangka. Tulang pada tubuh manusia terdiri dari 206 ruas tulang.

Metode

Metode yang digunakan adalah metode permainan dengan cara menyusun potongan tulang (yang telah diacak seperti puzzle) menjadi satu kesatuan utuh sistem rangka manusia beserta nama-nama tulang penyususnnya.

Langkah Pertama

  1. Menyiapkan kertas tipis, lidi,selotip/lem dan benang untuk apersepsi (kertas sebagai daging, lidi sebagai tulang,benang sebagai sendi).
  2. Menyiapkan kertas karton yang telah digambari rangka tubuh manusia meliputi tulang tengkorak,anggota gerak atas dan bawah, anggota (pembentuk) tubuh .

Langkah Kedua

  1. Sebagai apersepsi setiap anak diberi kertas tipis dan dipersilahkan untuk menggambar manusia lengkap dari kepala sampai kaki.
  2. Kertas bergambar manusia tersebut dipotong dan ditegakkan di atas meja. Hasilnya , anak-anak tidak dapat menegakkan gambar manusia tersebut diatas meja.
  3. Siswa dipersilakan membuat ‘rangka’ dari lidi dan benang yang telah disediakan dan melekatkan gambar manusia pada lidi tersebut. Hasilnya, gambar manusia dapat berdiri tegak diatas meja.
  4. Dengan demikian siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan tentang fungsi rangka.

Langkah Ketiga

  1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.
  2. Tiap kelompok dipersilakan mempelajari gambar sistem rangka manusia.
  3. Tiap kelompok bertugas menyusun potongan-potongan gambar bagian rangka yang telah diberikan ( Tulang tengkorak, tulang belakang, anggota gerak atas, anggota gerak bawah,tulang rusuk) sekaligus memberi nama tulang-tulang tersebut.
  4. Kelompok yang telah menyelesaikan puzzle dapat menempelkannya di papan tulis.

Langkah Keempat

Jika semua kelompok telah selesai menempelkan puzzle nya di papan tulis, maka salah seorang anggota kelompok ditunjuk sebagai juru bicara. Kemudian dilaksanakan metode shopping (berkeliling ke semua kelompok) di sebuah bangku untuk mengetahui hasil puzzle kelompok lain.

Langkah Kelima

Evaluasi dilakukan dengan cara tiap kelompok memberikan tebak-tebakan nama tulang pada kelompok lain.

Pecahan, Desimal, dan Persen dengan Flash Card

catatan pak guru

Latar Belakang

Ide ini bermula dari kebosanan murid-murid saya dalam mengerjakan latihan soal pecahan (desimal dan persen) yang biasa ada di buku. Karena itu, kami mencoba membuat latihan soal pecahan tersebut menjadi sedikit lebih menyenangkan.
Seringkali metode kreatif menjadi malas dilakukan guru karena alat dan bahan yang digunakan butuh persiapan yang lama daripada penggunaannya di kelas (yang relatif singkat). Berangkat dari hal itu kami mencoba alat dan bahan sesedarhana mungkin dan memungkinkan berbagai variasinya. Dan percayalah, bila kita memanfaatkan alat dan bahan tersebut dengan benar, siswa-siswa tidak akan mudah bosan.

Standar Kompetensi

Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah (VI-2)

Alat dan Bahan

Flash Card Pecahan Biasa, Desimal, dan Persen
Flash Card Pecahan Biasa, Desimal, dan Persen
  1. Flash Card sejumlah 20 kartu atau sebanyak jumlah siswa.
    Flash card bisa berupa potongan kertas karton, semakin besar ukuran semakin baik. Kali ini, kami membuat flash card dari kartu nama (bagian belakang) yang tidak terpakai.Ket : Permainan ini lebih cocok digunakan untuk kelas besar (lebih dari 20 siswa), namun tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan di kelas kecil dengan beberapa penyesuaian.
  2. Spidol atau pensil warna.

Kegiatan Awal

  1. Guru mengulang (recall) materi tentang pecahan, bentuk persamaannya, dan bentuk lain pecahan (desimal dan persen) di papan tulis.Contoh :
    1/2 = 2/4 = 50% = 50/100 = 0,5
    1/4 = 2/8 = 25% = 25/100 = 0,25
    3/4 = 6/8 = 75% = 75/100 = 0,75 dst
  2. Guru mengajak siswa untuk menuliskan setiap bentuk pecahan dalam Flash Card.
    Masing-masing siswa membuat satu kartu yang berbeda, sesuai dengan nilai pecahan yang tertulis di papan tulis.Usahakan setiap kelompok persamaan memiliki jumlah kartu yang sama (kelompok 1/2 berjumlah 5 kartu, kelompok 1/4 juga berjumlah 5 kartu). Gunakan pensil warna atau spidol yang berbeda warna agar lebih menarik. Setelah selesai guru mengumpulkan kartu tersebut kembali dan mengacaknya.
Bila dirasa proses ini terlalu memakan waktu, guru bisa mempersiapkan flash card yang sudah berisi angka pecahan sebelum memulai pelajaran.

Kegiatan: Variasi 1

Kegiatan Inti (Variasi 1)

Guru akan membagikan kartu kepada siswa secara acak. Setelah aba-aba diberikan, siswa harus membuat barisan dengan temannya yang memiliki nilai kartu yang sama.
Barisan kelompok kartu yang bernilai 1/3
Barisan kelompok kartu yang bernilai 1/3
Contoh : barisan siswa yang memegang kartu bernilai 1/2 berisi siswa-siswa yang memegang kartu 1/2,  2/4, 50%, 50/100, 0,5 dst
  1. Guru menjelaskan peraturan permainan. Setiap pelanggaran peraturan akan diberikan hukuman yang disepakati bersama, atau menurut kebijaksanaan guru.
  2. Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa dalam keadaan tertutup (bagian yang berisi tulisan menghadap bawah)Ket : siswa tidak diperbolehkan membuka sebelum diberikan aba-aba.
  3. Guru memberikan aba-aba, dan siswa membuka kartu secara bersamaan.
  4. Siswa mulai mencari barisannya berdasar kartu yang dimilikinya.Ket : Siswa melakukannya dengan diam, mengeluarkan suara merupakan pelanggaran terhadap aturan permainan.
  5. Guru memberikan batas waktu dalam membentuk barisan (berdasarkan kemampuan siswa, jumlah siswa,  dan level soal yang diberikan). Jangan lupa lakukan hitung mundur ketika sudah hampir selesai.

Kegiatan Akhir (Variasi 1)

  1. Ketika waktu telah habis dan ternyata masih ada siswa yang belum menemukan barisannya, sediakan bagi mereka tempat khusus.
  2. Guru mengajak siswa untuk mencek setiap barisan, apakah semua siswa telah masuk ke barisan yang seharusnya. Bila ada yang tidak sesuai , misalkan murid dengan kartu 25% berada di barisan 1/2 (seharusnya di barisan 1/4) maka dipersilahkan untuk masuk ke tempat khusus bersama siswa yang belum mendapat barisan.
  3. Guru memberikan apresiasi kepada barisan yang telah benar dan lengkap. Sebaliknya, guru memberikan hukuman kepada siswa tidak menemukan barisannya dan siswa yang salah masuk barisan.Ket : usahakan berikan hukuman yang mendidik atau yang bersifat lucu (jaga suasana menyenangkan di kelas)
Permainan ini dapat dikembangkan(ditingkatkan levelnya) dengan mengganti nilai kartu menjadi lebih sulit (misal 2/3, 66,67%, 0,667 ,dst).

Kegiatan: Variasi 2

Kegiatan Inti (Variasi 2)

Mengurutkan kartu pecahan berdasarkan pecahannya.
Mengurutkan kartu pecahan berdasarkan pecahannya.
  1. Guru membagi kelas dalam kelompok berjumlah 3-5 orang.
  2. Guru membagikan 1 set kartu yang berisi pecahan yang bervariasi ( 1/2; 3/9; 0,75, 20% dst) kepada setiap kelompok (dalam keadaan tertutup).
  3. Guru memberikan aba-aba, meminta siswa untuk membuka kartu, dan meminta mereka untuk mengurutkannya (bisa dari kecil ke besar atau sebaliknya).
  4. Guru berkeliling untuk mengamati, kelompok yang selesai lebih dulu harus mengumpulkan set kartunya ke depan dan menuliskan nama kelompoknya di papan, begitu seterusnya sehingga diperoleh urutan kelompok.

Kegiatan Akhir (Variasi 2)

  1. Guru meminta siswa untuk mengkoreksi tiap set.
  2. Guru memberikan apresiasi ke kelompok yang selesai lebih dulu dan tepat dalam mengurutkan pecahan.
  3. Sebaliknya guru bisa juga memberikan hukuman ke kelompok yang salah mengurutkan. Sekali lagi, hukuman sebaiknya berbentuk hukuman yang mendidik atau menyenangkan.

Lagu Menghapal Tangga Satuan Panjang dan Konversi Satuan Volume

catatan pak guru
Kebanyakan dari murid-murid saya sulit untuk menghafalkan satuan panjang. Oleh karena itu, saya memilih metode parodi ini untuk mengenalkan kepada murid-murid tentang satuan panjang. Mereka pun jadi senang dengan pelajaran matematika.
Nada: Balonku Ada Lima
Bagian 1:
Tangga Satuan Panjang
Kilo, hekto, dam, meter
Desi, centi, dan mili
Itulah satuan panjang
Harus kita hafalkan
Kalau turun dikali sepuluh
Kalau naik dibagi sepuluh
Bagian 2:
Persegi jadi seratus
Kubik jadi seribu
Dm sama dengan liter
Centi sama dengan cc
Ayo kita ulangi
Agar tak salah lagi
Siswa diajarkan secara parsial, bagian pertama dahulu kemudian baru bagian kedua. Saat mengajarkan lagu ini, saya menyanyikan lagunya sambil menggambar tangga satuan atau bangun yang ada dalam lirik tersebut.

Menghapal Kerajaan di Indonesia Menggunakan Papan Informasi & Kertas Memo

catatan pak guru

Abstrak

Mencari Info Penting sebuah Kerajaan dari Buku dan Mencatatnya di Kertas Memo
Tulisan ini memaparkan metode alternatif menghapal kerajaan-kerajaan di Indonesia dengan cara yang menyenangkan. Gerak dan warna-warni masih jadi primadona untuk mengajarkan materi-materi yang sulit diingat/dipahami, seperti Kerajaan-kerajaan di Indonesia salah satunya. Menghias karton menjadi bagian dari metode ini. Belajar sekaligus membuat media pembelajaran memang sangat menyenangkan. Kali ini, menghapal jadi hal yang paling ditunggu siswa.

Latar Belakang

Metode

Indonesia adalah negara yang luas. Hal tersebut sebanding dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia yang sangat banyak dan siswa dituntut untuk hapal. Jika tidak disajikan ringan, maka materi ini akan begitu saja berlalu tanpa meninggalkan bekas. Ini tantangan seorang guru, dibalik materi yang sulit, baik itu sulit dihapal, dipahami, maupun dipecahkan, guru harus mengemas rentetan hapalan tersebut dalam bentuk dan metode yang mudah dicerna.
Menghapal bisa jadi hal yang menyenangkan bagi siswa bila kita bisa mengaitkan bahan hapalan tersebutdengan hal lain yang siswa sukai. Misalnya siswa lebih suka bergerak, buatlah metode menghapal lengkap dengan gerakan tubuhnya. Dengan begitu, siswa bukan hanya hapal namun menyimpannya dalam memori jangka panjang.
Memenuhi “Papan Informasi” Kerajaan dengan Informasi yang Tertulis di Kertas Memo

Bahan

Di kantor saya pernah menggunakan metode ini untuk merangkung hasil meeting. Saya mencatat hal-hal penting di kertas post it (kertas memo) yang saya beli di toko buku, lalu menempelkannya pada kertas plano.
Saya ingin mengajak murid saya untuk menggunakan metode ini. Tapi berhubung di sini tidak ada toko buku yang menjual kertas post it untuk dijadikan kertas memo, maka saya memutuskan untuk membuat kertas memo sendiri. Kertas warna dipotong-potong + isolasi, jadilah kertas post it.
\(^o^)/ …!




Kegiatan Belajar

Alat dan Bahan

- Kertas Karton (bisa diganti apapun, yang penting lebar dan kalau bisa warnanya polos)
- Kertasberbagai warna untuk dijadikan kertas memo (bisa diganti dengan kertas putih)
- Spidol warna-warni/Crayon/Pensil warna untuk menghias (alat bahan untuk menghias sesuai dengan keinginan siswa)

Pertemuan Pertama

  1. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah kerajaan yang ingin di pelajari, Misal: Kutai, Sriwijaya, Tarumanegara, dll
  2. Nama kelompok disesuaikan dengan nama kerajaan.
  3. Tiap siswa dalam kelompok diberi pertanyaan sesuai dengan nama kerajaannya
  4. Tiap siswa menjawab pertanyaan menggunakan kertas warna-warni, seperti memo.
  5. Semua memo yang terkumpul berisi jawaban siswa ditempel ke kertas karton sesuai dengan kerajaannya
  6. Siswa diminta untuk menghias kertas karton yang sudah ditempeli memo tersebut
  7. Kemudian kertas karton yang sudah dihias tersebut ditempel di dinding kelas
Satu karton berisi Informasi tentang satu kerajaan
*Ruang kelas dipenuhi kertas karton yang berisi kerajaan-kerajaan di Indonesia*

Pertemuan kedua

  1. Guru memberi pertanyaan seputar kerajaan tetapi siswa hanya boleh mencari jawabannya pada kertas karton yang tertempel di dinding kelas.
  2. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, dijadikan seperti perlombaan. Siapa yang paling cepat mendapatkan jawabannya di karton tersebut, dialah yang berhak mendapatkan hadiah yang sudah dijanjikan guru sebelum memulai pelajaran.

Lesson learned

Anak-anak ini belajar bekerja sama dalam sebuah tim, mengasah kreatifitas dengan menghias karton, dan tentu belajar mengingat terutama materi pelajaran. Dengan metode menghapal seperti ini, bukan hanya nama kerajaannya saja yang diingat siswa, namun sampai ke informasi-informasi seputar kerajaan tersebut. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui bukan?


Nyanyian KPK dan FPB

catatan pak guru

Abstrak

Langkah-langkah mengitung KPK dan FPB yang dibuat dalam bentuk nyanyian/lagu, sehingga siswa dapat dengan mudah mengingat urutan langkah menghitung KPK maupun FPB.

Latar Belakang

Salah satu cara menghitung KPK dan FPB adalah menggunakan faktorisasi prima. Siswa, juga beberapa guru seringkali tertukar menentukan faktor prima mana yang dipakai untuk menghitung KPK dan faktor prima mana yang dipakai untuk menghitung FPB. Nyanyian dibuat sesuai dengan langkah pengerjaan sehingga diharapkan siswa tidak lagi kebingungan saat harus menghitung KPK dan FPB.

Lagu KPK dan FPB

Siswa Menyanyikan Lagu dengan SemangatMenghitung KPK

(Lirik lagu seperti lagu “Balonku”)
Mari hitung faktornya
Ambil semua faktor, yang sama dan yang tidak
Jika faktornya sama, ambil pangkat terbesar
Kalikan semua faktor, lalu dapat KPK!


Menghitung FPB

(Lirik lagu “Becak”)
Ayo kawan bersama, mari hitung FPB
Ayo hitung faktornya, pelan tak usah buru-buru
Ambil faktor yang sama dengan pangkat terendah
Kalikan, semua! Aku dapat FPB!

Belajar KPK dengan Bermain Lompat Kodok

catatan pak guru

Latar Belakang

Kondisi Kelas

Siswa kelas 5 baru sebagian yang paham dan hafal perkalian, selain itu gaya belajar siswa kelas V bervariasi (visual, auditori, kinestetik). Jumlah siswa kelas 5 sejumlah 11 orang.

Latar belakang penggunaan metode

Metode belajar KPK ini menggunakan semua gaya belajar siswa (visual, auditori, kinestetik) melalui pngalaman belajar yang bermakna.

Latar belakang penyampaian materi

Materi  ini disampaikan sesuai dengan SKKD pelajaran matematika kelas V semester I.

Penjelasan Materi

Kelompok Persekutuan Kecil adalah kelipatan terkecil dari dua bilangan atau lebih, atau dengan bahasa yang lebih sederhananya pertemuan pertama dua bilangan atau lebih yang dilipat-lipatkan.
Misalnya berapa KPK 6 dan 4?
Kelipatan 4 =      4              8             12           16           20           24
Kelipatan 6 =      6              12           18           24           30           36
KPK 4 dan 6 adalah 12

Materi Pembelajaran

Kelompok Persekutuan Kecil

Alat dan Bahan

  1. Kertas warna merah dan kuning
  2. Spidol
  3. Selotip
  4. Gunting
  5. Batu

Metode

Games lompat kodok

Langkah Pembelajaran

  1. Guru membuat angka dari 1-20 pada  potongan kertas warna merah dan kuning.
  2. Kertas angka-angka tersebut ditempelkan pada lantai yang bertegel secara berurutan sehingga membentuk petakan angka. Kertas merah di sebelah kanan dan ketas kuning disebelah kiri.
  3. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, kelompok merah dan kelompok kuning.
  4. Kelompok merah akan melewati petak-petak angka pada kertas merah, dan kelompok kuning akan melewati petak-petak angka pada kertas kuning.
  5. Siswa menjadi kodok-kodok yang harus melompati angka-angka tersebut. Setiap kodok mempunyai kemampuan melompat yang berbeda-beda. Ditunjukan dengan angka yang tertulis pada kertas yang di tempel di dada siswa.
  6. Perwakilan siswa kelompok merah dan kuning mulai melompat pada jalur masing-masing.
  7. Siswa yang melompat meninggalkan jejak pada petak yang diinjaknya  dengan batu.
  8. Pertemuan pertama jejak (batu)  kodok merah dan kuning adalah KPK
April lompat 3 petak sekali, Din lompat 4 petak sekali. Di petak keberapakah jejak kaki mereka bertemu untuk pertama kali?

April dan Din mulai melompat dan meninggalkan jejak pada setiap petak yang diinjaknya
Ternyata jejak kaki April dan Din bertemu untuk pertama kali pada bilangan 12

Thursday 7 March 2013

KYUBI Karya Mahasiswa Unibraw Buat Penderita Diabetes Mellitus Tak Perlu Diamputasi Lagi

catatan pak guru

Tim mahasiswa UB pembuat KYUBI di indonesiaproud wordpress com (Foto: UB)

Maret 5, 2013
Salah satu hal yang menakutkan bagi para penderita diabetes mellitus adalah apabila ia terluka maka lukanya akan susah sembuh, yang, bahkan, tidak jarang bagian tubuh mereka yang luka tersebut harus diamputasi.
Namun, kini ada harapan bagi para penderita diabetes karena 5 mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang mengeluarkan inovasi teknologi pembasmi bakteri MRSA pada luka diabetes yang mereka namai Kill Your Bacteria atau KYUBI.

Kelima mahasiswa tersebut, Fahad Arwani dan Reno Muktiaji Herdhiansyah dari Teknik Elektro, Arfianita Ramadhani dan Putro Aneswari dari Ilmu Keperawatan, serta Muhammad Fahri Akbar dari Ekonomi Pembangunan, membuat KYUBI dengan menggunakan listrik berdaya rendah untuk membunuh bakteri dan mengurangi luka pada penderita diabetes.
Fahad mengungkapkan bahwa KYUBI dilengkapi dengan gel elektrolit yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga mengapit luka. Setelah KYUBI dihidupkan, maka ia akan menghasilkan pulsa listrik DC dengan frekuensi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pulsa listrik ini akan melewati luka, lalu melakukan kompresi listrik dan memecah membran sel bakteri. Uji coba in vitro alat ini menunjukkan, dalam 5 menit, KYUBI mampu membunuh 100 persen sejumlah bakteri.
“Alat ini menggunakan tegangan di bawah 9 volt untuk membunuh bakteri khusus pada luka diabetes sejak awal. Tegangan 9 volt ini adalah batas tegangan listrik yang dapat ditoleransi oleh tubuh manusia,” ujar Fahad.
Arfianita dan Putri menjelaskan bahwa KYUBI bisa menjadi alternatif pengobatan luka bagi para penderita diabetes. Selama ini, ujar mereka, obat untuk mengobati luka para penderita diabetes masih mahal.
“Bahkan harga satu butir obat bisa mencapai lebih dari Rp 500.000. Alat ini dapat menjadi salah satu alternatifnya,” ujar Putri.
Tidak hanya inovatif, KYUBI juga menjadi juara pada ajang Espriex Business Model Competition 2013 untuk kategori internasional. Tim KYUBI kini sedang mengusahakan uji klinis dan mengusahakan hak patennya.
Sumber: kampus.okezone.com

Pelajar Indonesia Raih Medali & Best Presentation di International Geography Olympiad, Jerman

catatan pak guru

Pertama kali ikut, pelajar Indonesia berhasil meraih medali perak di ajang olimpiade geografi internasional atau  International Geography Olympiad (iGeo) di Cologne, Jerman.
Selain itu, mereka juga menyabet penghargaan The Best Presentation untuk studi kasus “Karst Hydrology in Relation with Drought Problem In Gunung Kidul, Yogyakarta-Indonesia”
“Panitia di Jerman kaget karena tim pelajar Indonesia bisa langsung sejajar dengan tim negara lain yang telah lama ikut Olimpiade ini,” kata ketua tim, Samsul Bachri.

Samsul mengatakan dirinya bersyukur team Indonesia mampu menyabet dua penghargaan di ajang IGEO yang berlangsung setiap 2 tahun sekali ini.
Kita baru pertama kali ini mengikuti ajang ini dan langsung bisa menyabet dua penghargaan, ini membuktikan kita mampu mensejajarkan diri dengan negara-negara yang telah lama mengikuti kompetisi ini,” ujarnya.
Raihan perak tim Indonesia ini, diperolah Bintang Rahmat Wananda, baru lulus dari SMAN 8 Jakarta dan kini kuliah di Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian ITB, setelah harus menyelesaikan 3 tahapan soal yang diberikan panitia, masing-masing tes tertulis, tes multimedia dan praktek.
Adapun penghargaan Best Presentation diraih tim pelajar Indonesia yang terdiri dari Bintang Rahmat Wananda, Mohammad Anja Istala juga baru lulus dari SMA Krida Nusantara dan sekarang kuliah di jurusan Geologi Universitas Gadjah Mada, Adnan Jati Satria masih pelajar SMA Krida Nusantara, Bandung, serta Mohammad Ridwan yang juga masih bersekolah di SMA Bilingual Boardingschool Sragen, Jawa Tengah.
Bintang R. Wananda, mengatakan bahwa soal tes Olimpiade itu harus mereka jawab dengan bahasa Inggris. Begitu pun saat pemaparan studi kasus. Soal terbagi tiga dengan bobot penilaian berbeda. Tes tertulis bernilai 40 persen, tes multimedia 20 persen, dan tes kerja lapangan 40 persen.
“Saya agak mikir di soal geografi sosial, seperti populasi dan dinamika penduduk,” kata lulusan jurusan IPA ini.
Menurut Samsul, prestasi pelajar Indonesia ini sejajar dengan tim negara Selandia Baru, Belanda, Inggris, Rusia, Cina, dan Taiwan. Total peserta 124 pelajar dari 32 negara.
“Medali emas banyak diraih tim negara-negara Eropa Timur, seperti Rumania, Latvia, Republik Cek,” kata dosen di Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian ITB itu.
iGeo di indonesiaproud wordpress comInternational Geography Olympiad yang khusus bagi pelajar berusia 16-19 tahun itu digelar dua tahunan sejak 1996 di Belanda. Olimpiade ke-9 digelar di Cologne, Jerman, pada 21-27 Agustus 2012.
Total ada 10 medali emas, 21 perak, dan 31 perunggu. Tujuan Olimpiade ini untuk merangsang dan meningkatkan perhatian anak muda untuk mempelajari geografi dan lingkungan.
Rencananya, Olimpiade geografi internasional itu tahun depan akan digelar setahun sekali. Pada 30 Juli hingga 5 Agustus 2013, ajang itu bakal digelar di Kyoto, Jepang.